Kenapa Bangun Tidur Sore Menjelang Maghrib Terasa Sedih dan Menyesal?
Banyak orang mengalami perasaan aneh ketika bangun tidur sore mendekati waktu Maghrib. Rasanya hati itu seperti sedih, hampa, menyesal, atau gelisah, padahal sebenarnya tidak ada masalah apa pun. Anehnya lagi, setelah fully sadar, perasaan itu biasanya hilang sendiri.
Jika Anda termasuk yang sering merasakan hal ini—terutama di hari libur—tenang, Anda tidak sendirinya. Ada penjelasan ilmiah dan psikologis di balik fenomena ini.
1. Jam Biologis Tubuh Mengalami Kebingungan (Ritme Sirkadian Terganggu)
Tubuh kita memiliki ritme sirkadian yang otomatis mengatur kapan harus tidur, bangun, lapar, atau berenergi. Ritme ini bekerja mengikuti cahaya matahari.
Ketika kita tidur siang terlalu lama, apalagi sampai sore, tubuh mengira hari sudah berganti malam. Akibatnya:
- Produksi melatonin (hormon tidur) masih tinggi
- Kortisol (hormon energi) belum naik
- Tubuh berada dalam “mode malam” saat bangun
Inilah yang membuat mood terasa down, sedih, atau berat.
2. Sleep Inertia: Linglung Setelah Bangun Tidur
Sleep inertia adalah kondisi di mana tubuh dan otak belum sepenuhnya “on” ketika baru bangun. Biasanya terjadi jika:
- Tidur siang lebih dari 20–40 menit
- Bangun dari tidur yang terlalu dalam (deep sleep)
Sleep inertia memicu:
- Rasa hampa
- Penyesalan
- Mood yang mendadak jatuh
- Pikiran negatif sesaat
Bangun menjelang Maghrib memperkuat efek ini karena suasananya memang lebih sepi dan redup.
3. Asosiasi Psikologis dan Budaya Sejak Kecil
Banyak dari kita sejak kecil sudah sering mendengar:
- “Jangan tidur sore-sore!”
- “Bangun Maghrib itu nggak enak!”
- “Nanti rezekinya seret kalau bangun sore!”
Tanpa sadar, otak menyimpan memori dan asosiasi rasa bersalah setiap kali bangun saat matahari hampir tenggelam. Walaupun secara logika kita tahu itu tidak selalu benar, emosi bawah sadar tetap bekerja dan memicu penyesalan otomatis.
4. Suasana Menjelang Maghrib Memang Cenderung Melankolis
Waktu matahari terbenam adalah transisi antara aktivitas siang yang ramai menuju suasana malam yang lebih tenang. Cahaya berkurang, suara di sekitar meredup, dan udara terasa berbeda.
Secara psikologis, banyak orang merasa:
- lebih sensitif,
- lebih emosional,
- atau lebih melankolis pada waktu ini.
Jadi ketika bangun di jam itu, mood pun mengikuti suasana alam.
5. Hari Libur = Waktu Berharga, Jadi Mudah Merasa ‘Rugi’
Fenomena ini lebih kuat jika terjadi di hari libur.
Hari libur identik dengan:
- ingin produktif,
- ingin berkumpul bersama keluarga,
- ingin menikmati hobi,
- atau ingin melakukan hal-hal yang tidak sempat dilakukan di hari kerja.
Ketika malah tidur panjang dan bangun sore, otak langsung menilai:
“Aduh, waktuku terbuang percuma.”
Padahal sebenarnya kita tidak melewatkan hal penting apa pun; ini hanya bias persepsi yang disebut loss aversion, yaitu rasa takut kehilangan waktu.
Apakah Ini Tanda Gangguan Mental?
Umumnya tidak.
Jika perasaan sedih atau menyesal ini hanya muncul ketika bangun tidur sore menjelang Maghrib, maka penyebabnya lebih ke arah:
- pola tidur,
- mood alami sore hari,
- dan asosiasi masa lalu.
Ini bukan depresi atau gangguan serius.
Baru perlu perhatian jika:
- perasaan sedih muncul setiap hari,
- muncul di luar konteks tidur sore,
- atau berlangsung sangat lama.
Cara Mengurangi Rasa Sedih dan Penyesalan Setelah Bangun Sore
✔ 1. Batasi Tidur Siang 15–25 Menit
Ini adalah durasi ideal agar tidak masuk fase tidur dalam.
Bangun jadi lebih segar, bukan linglung.
✔ 2. Hindari Tidur Siang Setelah Pukul 15.00
Semakin sore → semakin besar risiko mood drop.
✔ 3. Buat Setidaknya Satu Aktivitas Ringan di Hari Libur
Misalnya: beberes meja, belanja, main dengan anak, atau menonton film.
Ketika ada satu hal yang tercapai, perasaan “rugi waktu” jauh berkurang.
✔ 4. Setelah Bangun: Minum Air, Cuci Muka, Buka Jendela
Cahaya dan gerakan kecil membantu “menyalakan” otak dan menghapus rasa sedih cepat.
✔ 5. Ubah Pola Pikir
Ganti pikiran “rugi waktu” dengan:
“Tidur ini membuat tubuh saya pulih. Besok saya lebih siap beraktivitas.”
Reframe seperti ini sangat membantu.
Kesimpulan
Perasaan sedih atau menyesal setelah bangun tidur sore mendekati Maghrib adalah fenomena yang sangat umum dan normal. Penyebabnya merupakan kombinasi antara faktor biologis, psikologis, suasana sore hari, dan persepsi terhadap waktu, terutama di hari libur.
Dengan memahami penyebabnya dan menerapkan beberapa langkah sederhana, rasa itu bisa jauh berkurang—bahkan hilang sama sekali.
Comments
Post a Comment